Breaking News

KABUPATEN ENDE MEMILIKI PRAVELENSI STUNTING 36 PERSEN


Kabupaten Ende pada tahun 2013 memiliki pravelensi stunting sebesar 36 persen dan selama 5 tahun mengalami penurunan sebesar 3,2 persen menjadi 32 persen pada tahun 2018. Wakil Bupati Ende, Drs H.Djafar H Achmad,MM mengatakan hal itu pada kegiatan Penyusunan Aksi Daerah Stunting Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2019, Senin (15/7/2019) di Wisma Emaus, Jalan Diponigoro, Ende.

Dikatakan pencapaian sebesar 3, 2 persen ini sangat tidak signifikan untuk jangka waktu 5 tahun, dimana berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Tahun 2018, dari 14. 730 yang ditimbang, jumlah balita sangat pendek sebanyak 1, 26 persen atau sebanyak 186 orang dan jumlah balita pendek 0, 74 persen atau sebanyak 109 orang ttersebar di 24 wilayah Puskesmas.

Disamping itu, Pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan pada tahun 2019 telah menetapkan 10 desa di wilayah kita yaitu di Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Detukeli, Kecamatan Maukaro, Kecamatan Pulau Ende, Wewaria dan Kecamatan Ende, yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius. Sedangkan untuk tahun 2020 terdapat 18 Desa di wilayah Kecamatan Lio Timur, Nangapanda, Maurole, Wewaria, Ndori, Detusoko, Ende Utara, dan 4 kelurahan di wilayah Kecamatan Ende Tengah, Ende Seelatan dan Ende Timur.

Data-data tersebut menunjukan stunting hampir tersebar merata di wilayah Kabupaten Ende. Oeh karena itu sudah sepantasnya rencana aksi daerah pencegahan dan penanganan Stunting sudah harus menjadi perhatian serius dan harus ditangani secepat mungkin dan secara menyeluruh.

Dikatakan Wabup Djafar, percepatan penanganan stunting harus segera dilakukan sedini mungkin guna mennghindari dampak jangka panjang yang merugkan. Dampak tersebut antara lain, terhambatnya tumbuh kembang fisik dan perkembangan otak yang beresiko menurunkan produktivitas serta beresiko tinggi menderita penyakit kronis pada saat dewasa dan menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit.

Wabup Djafar meminta para Camat, Kepala Desa, Lurah, Para tenaga kesehatan dan komponen masyarakat lainnya untuk mulai bekerja cepat dan bergerak bersama-sama mengambil langkah tepat dan juga tepat sasaran sehingga program percepatan pencegahan dan penurunan Stunting dapat terlaksana sesuai dengan harapan bersama. Dengan demikian, kedepan akan lahir generasi-generasi Ende yang sehat dan cerdas sehingga pada masanya dapat menjadi pelaku-pelaku pembangunan yang handal. Ia mengatakan, membangun Ende dibutuhkan generasi-generasi Ende yang sehat dan cerdas.

Wabup Djafar berharap agar kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan komitmen bersama untuk melakukan prcepatan pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Kabupaten Ende. 

“Tidak ada yang sulit selama kita mau melakukan secara bersama-sama. Dan tidak ada persoalan yang tidak dapat kita selesaikan, asalkan kita mau bahu membahu dan bekerja tulus dalam bingkai bekerja sama dan sama-sama bekerja demi generasi Ende yang sehat dan cerdas,”ujarnya.(pac/hms)





PHOTOGRAFER : ALIAS AHMAD (GINO)

01
02
03

04
05
06

Tidak ada komentar