Breaking News

BUPATI ENDE BUKA PELATIHAN BARISTA KOPI


Bupati Ende, Drs Djafar Achmad MM membuka kegiatan Basic Skill Training (Barista) kopi yang diadakan oleh Bank NTT Cabang Ende, Selasa (18/1/2022) di Aula Hotel Satar Mese, Jalan El Tari, Kota Ende.

Dalam sambutannya Bupati Djafar mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan Basic Skill Training (Barista) kopi yang diadakan oleh Bank NTT Cabang Ende merupakan peluang usaha bagi para peserta pelatihan. Oleh karena itu, diharapkan para peserta bisa mengikuti pelatihan tersebut dengan serius sehingga bisa memiliki ilmu pengatahuan yang cukup dalam meracik kopi.

Bupati Djafar mengatakan bahwa saat ini dunia terus berkembang yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Maka dari itu sebagai anak muda harus memperbaharui ilmu yang mereka miliki agar tidak ketinggalan jaman.



Bupati Djafar mengatakan bahwa sebagai peracik kopi ataupun pengelola cafe dituntut tidak saja memiliki ilmu meracik kopi sehingga memiliki cita rasa yang tinggi namun juga diharapkan juga memiliki komunikasi yang baik sehingga bisa membuat pengunjung betah ataupun tertarik mendatangi cafe atau kedai kopi.

Dikatakan Kota Ende adalah kota yang terus berkembang dan berada di nomor kedua setelah Kota Kupang. Maka sebagai kota yang terus berkembang maka dituntut kesiapan sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut tentu dengan pelatihan maupun pendidikan formal.

Kepala  Bank NTT Cabang Ende, Fransiskus Boli Tobi mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan tersebut merupakan suatu bentuk komitmen dari Bank NTT bagi perkembangan daerah Provinsi NTT secara umum dan Kabupaten Ende secara khusus.


Dikatakan bahwa pelaksanaan pelatihan tersebut merupakan bagian dari tindaklanjut program festifal desa binaan Bank NTT dan komitmen dari Bank NTT untuk mendukung penuh produk kopi di Kabupaten Ende.


Sebagai aplikasinya maka dilakukan pelatihan barista kopi dengan harapan para pengelola café memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dalam menyajikan kopi kepada para tamu.


Pelatihan sengaja difokuskan kepada anak muda karena hampir 20 persen lebih warga Kabupaten Ende adalah anak-anak muda yang tergolong dalam kaum milenial. “Saat ini banyak anak muda yang nongkrong di warung kopi ataupun cafe dan mereka ingin menikmati kopi maka penyajian kopi harus sesuai dengan cita rasa anak muda,”kata Fransiskus.


Fransiskus berharap agar dengan pelatihan tersebut para peserta pelatihan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengolah kopi sehingga dengan demikian bisa menambah pendapatan mereka dari penjualan kopi.


Pelaksanaan pelatihan sengaja melibatkan hanya 10 peserta dengan harapan agar mereka lebih focus dalam mengikuti pelatihan. (ria/Prokompim)
 

Tidak ada komentar