Breaking News

90 ANGGOTA TAGANA FLORESTA IKUT BIMTEK


Sebanyak 90 orang anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Sedaratan Flores dan Lembata mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pemantapan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Muda yang digelar Dinas Sosial Provinsi NTT.

Kegiatan Bimtek tersebut  berlangsung di aula pertemuan Hotel Syfa jln. Gatot Soebroto Jumat, (23/10) dibuka Bupati Ende yang diwakili PLT. Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs. Abraham Badu, MSi.

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt. Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bupati Djafar Achmad mengatakan, Bimtek yang mempertemukan semua anggota TAGANA Sedaratan Flores dan Lembata menjadi momen yang tepat dan strategis untuk bersilaturahmi dan membangun koordinasi lintas kabupaten dalam penanggulangan bencana, sehingga semua masalah dan kesulitan dapat diatasi secara bersama-sama.

Sebagai pejuang kemanusiaan, semua anggota TAGANA demikian Bupati Djafar memiliki tugas yang sangat mulia. Olehkarena itu mereka harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas menanggulangi bencana.

Bimtek ini lanjut Bupati Djafar, sebagai langkah tepat guna pengembangan kualitas anggota TAGANA, sehingga akan lahir anggota TAGANA yang profesional dimana mampu mengorganisir tugas mulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan di lapangan. Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Jamaluddin Ahmad, dalam sapaan awalnya mengatakan, para anggota TAGANA ini memiliki tugas yang sangat berat dan beresiko dan tidak jarang nyawa taruhannya.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten diharapkan dapat memperhatikan para anggota TAGANA dengan intervensi anggaran berupa insentif bagi mereka. Kepala Seksi PSK BA pada Dinas Sosial Provinsi NTT, Moktar Lubis saat menyampaikan laporannya mengatakan, maksud dilaksanakannya Bimtek ini selain untuk menyiapkan petugas yang memiliki kepedulian dan aktif terhadap penanggulangan bencana juga untuk memberdayakan generasi muda dalam penanggulangan bencana.  Kegiatan Bimtek ini kata Lubis menggunakan metode pertemuan kelas dan lapangan.
(Prokopim/Helen Mei (eln))





Tidak ada komentar