Breaking News

PENANGANAN STUNTING HARUS JADI TANGGUNG JAWAB BERSAMA


Penyebaran penderita stunting yang hampir merata di wilayah kabupaten Ende membutuhkan penanganan serius dan komprehensif dari semua komponen masyarakat. Upaya penanganan stunting pun harus menjadi tanggung jawab bersama.

Bupati Ende, Drs. H. Djafar H.Achmad, MM mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Ende,Dr.dr. Agustinus G. Ngasu M.Kes, MMR saat membuka kegiatan Evaluasi Rencana Aksi Daerah Dalam Penanganan Stunting di aula Syuradikara Mart, Jln. Prof. Dr. W. Z. Yohanes, Jumad, (19/6).

Menurut Bupati Djafar Achmad, munculnya wabah virus Corona tentunya berdampak pada terhambatnya beberapa kegiatan atau aksi penanganan stunting di wilayah ini.


Namun demikian Situasi Pandemi Covid-19 yang saat ini memasuki masa New Normal kata Bupati jangan menyurutkan semangat kita menangani stunting, mengingat sesuai hasil riset kesehatan dasar Kementrian kesehatan pada tahun 2018 menyebutkan provinsi NTT merupakan daerah dengan penderita stunting tertinggi di Indonesia, dan kabupaten Ende penyebaran stunting hampir merata pada seluruh kecamatan.

Bupati berharap kepada peserta evaluasi agar dapat memanfaatkan benar momen evaluasi ini untuk berdiskusi dan bertukar pikiran terkait persoalan mendasar penyebab stunting di wilayah ini dan kemudian dicarikan solusi yang tepat penanganannya untuk dimasukkan dalam dokumen rencana aksi daerah penanganan stunting sehingga kedepan akan lahir generasi-generasi Ende yang cerdas dan sehat.

Panitia penyelenggara dalam laporannya yang disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan, Wilhelmus Hami mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan pada desa lokus stunting di Kabupaten Ende.

Hasil yang diharapkan dari pertemuan evaluasi ini menurut Mus Hami adalah tersusunnya Rencana Aksi Daerah tentang penurunan stunting, tersedianya data yang menjadi sasaran  serta adanya kesepakatan serta monitoring dan Evaluasi terpadu di daerah lokus stunting.
(Prokopim/ Helen Mei (eln))

Tidak ada komentar